Skip to main content

5 Karakteristik orang cerdas


by: husna


Yup, cerdas sama pintar itu beda ya kawan !
Kalau cerdas itu lebih luas dari pintar. Orang pintar biasanya terpaku pada rumus, metode ataupun hapalan. Tapi kalau orang cerdas walaupun tanpa itu semua, mereka bisa menguasai sesuatu.
Berikut ini 5 karakteristik yang dimiliki oleh orang cerdas. Karakteristik tersebut ternyata sudah dijelaskan dalam ayat Al-Qur’an.
1.    Bijaksana
“Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al-Qur’an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)”
-Al Baqarah : 269-
Orang cerdas tidak hanya terampil melakukan sesuatu, tetapi ia akan berdedikasi dan tepat dalam melakukan segala hal. Karena  Allah membekalinya dengan  hikmah (kebijakan).

2.    Berintegritas Tinggi
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakala”
-Ali Imran : 190-
Bersungguh-sungguh dalam segala hal. Itulah yang dilakukan orang cerdas, khususnya dalam meningkatkan kualitas keilmuannya. Tidak hanya memikirkan apa yang terlihat oleh indera penglihatan, namun mereka juga mampu melihat apa yang tidak nampak. Dengan merenung atau tafakurlah mereka melakukannya.

3.    Berkeinginan mempelajari sesuatu
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”
-Yusuf : 111-
Tidak lantas puas dengan apa yang diketahuinya, orang cerdas selalu memiliki motivasi yang kuat untuk terus belajar serta mampu mengambil pelajaran dari setiap peristiwa yang dihadapinya.

4.    Bersikap Proaktif
Katakanlah: “tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal agar kamu mendapat keberuntungan”
-Al Maidah : 100-
Bersikap proaktif artinya memberikan kontribusi secara aktif dan positif bagi lingkungannya. Baik melalui pengalamannya maupun kemampuan yang dimilikinya. Ia akan menjadikan dirinya sebagai manusia yang mampu mengambil keputusan yang terbaik dan menjauhi hal-hal yang dapat merugikan.

5.    Kedewasaan Emosi
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)
-Luqman : 17-
Kedewasaan emosi, tabah, dan tidak pernah mengenal kata menyerah itulah orang cerdas. Mereka mampu mengendalikan diri dan tidak pernah terperangkap dalam keputusan yang emosional.

Jika mau mempelajari Al-Qur'an lebih dalama lagi, masih ada karakteristik-karakteristik orang cerdas yang telah dijelaskan dalam Al-Qur'an.

Comments

Popular posts from this blog

Makalah : Evaluasi Hasil Belajar (Psikologi Pendidikan)

PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tanpa halangan suatu apapun.               Dengan adanya evaluasi hasil belajar, seorang pendidik dapat melihat pencapaian belajar peserta didik. Melalui evaluasi yang tepat, pendidik dapat menyelesaikan masalah pembelajaran yang dialami siswa. Guru dapat memilih jenis evaluasi yang ada, berdasarkan kebutuhan siswa. Materi evaluasi hasil belajar perlu diberikan kepada mahasiswa program Pendidikan Guru MI (PGMI) sebagai bekal dan pengetahuan sebelum turun dilapangan.             Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Semoga dengan mempelajari evaluasi hasil belajar, kita dapat menambah wawasan dan dapat mengamalkannya. Pekalongan, Oktober 2016      Penulis DAFTAR ISI PRAKATA   .............................................

Makalah: Pembelajaran Keterampilan Menulis - Maharah Al-Kitabah (Pembelajaran Bahasa Arab)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI   ...............................................................................................      2 BAB I    PENDAHULUAN ..........................................................................      3   A. Latar Belakang Masalah ...................................................................      3   B. Rumusan masalah ..............................................................................      3   C. Tujuan Penelitian ...............................................................................      3 BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................      5 A. Pengertian Pembelajaran ....................................................................      5 B. Pembelajaran Keterampilan Menulis ..................................................      5 B. Langkah-langkah Pembelajaran Menulis ( Kitabah ) ............................      6 B. Kelebihan dan Kelemahan Pemb

Instrumen Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran dalam Bahasa Indonesia

BAB II PEMBAHASAN A.     Pengertian penilaian dan pengukuran Penilaian sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa, baik yang menyangkut kurikulum program pembelajaran, iklim sekolah, maupun kebijakan – kebijakan sekolah. Menurut peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentag standar penilain mendefinisikan penilain adalah sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. [1] Secara formal hal ini dinyatakan sebagai salah satu prinsip penialain menurut peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian pendidian sebagai berikut : 1.          Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. 2.          Objektif, penilain didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi objektivitas peniali. 3.