Skip to main content

Makalah : Evaluasi Hasil Belajar (Psikologi Pendidikan)



PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tanpa halangan suatu apapun. 
            Dengan adanya evaluasi hasil belajar, seorang pendidik dapat melihat pencapaian belajar peserta didik. Melalui evaluasi yang tepat, pendidik dapat menyelesaikan masalah pembelajaran yang dialami siswa. Guru dapat memilih jenis evaluasi yang ada, berdasarkan kebutuhan siswa. Materi evaluasi hasil belajar perlu diberikan kepada mahasiswa program Pendidikan Guru MI (PGMI) sebagai bekal dan pengetahuan sebelum turun dilapangan.
            Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Semoga dengan mempelajari evaluasi hasil belajar, kita dapat menambah wawasan dan dapat mengamalkannya.



Pekalongan, Oktober 2016


     Penulis







DAFTAR ISI

PRAKATA  ..................................................................................................      2
DAFTAR ISI  ...............................................................................................      3
BAB I   PENDAHULUAN..........................................................................      4
 A. Latar Belakang Masalah...................................................................      4
 B. Rumusan masalah..............................................................................      4
  C. Tujuan Penelitian...............................................................................      4
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................      5
A. Pengertian Evaluasi............................................................................      5
B. Prinsip – prinsip Dasar Evaluasi.........................................................      5
B. Teknik – teknik Evaluasi Hasil Belajar...............................................      6
B. Menilai Hasil Pengukuran Hasil Belajar.............................................      7
BAB III PENUTUP......................................................................................      10
A. Kesimpulan.........................................................................................      10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................      11






BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Evaluasi adalah proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu sistem pengajaran. Dalam merancang sistem pengajaran, setelah tujuan-tujuan dirumuskan, langkah pertama yang harus dikerjakan adalah mempersiapkan rencana evaluasi yang menyeluruh sebagai rencana awal.
Dengan adanya evaluasi, diharapkan dapat membuat pembelajaran lebih baik dan kekurangan dalam pembelajaran dapat diperbaiki. Sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai.
Dalam makalah ini akan dijelaskan evaluasi hasil belajar, yang diharapkan bisa menambah wawasan bagi calon pendidik terutama calon guru Madrasah Ibtidaiyah.

B.     Rumusan Masalah

1.         Apa pengertian evaluasi ?
2.         Apa saja prinsip-prinsip dasar evaluasi ?
3.         Bagaimana teknik-teknik evaluasi
4.         Bagaimana menilai hasil pengukuran hasil belajar ?

C.    Tujuan Penelitian

1.         Dapat mengetahui pengertian evaluasi.
2.         Dapat menyebutkan prinsip-prinsip dasar evaluasi.
3.         Mengetahui teknik-teknik evaluasi.
4.         Mengetahui cara menilai hasil pengukuran hasil belajar.
BAB II
PENDAHULUAN

A.    Pengertian Evaluasi
Evaluasi merupakan pengukuran ketercapaian program pendidikan, perencanaan suatu program substansi pendidikan, termasuk kurikulum dan pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan guru, pengelolaan pendidikan, dan reformasi pendidikan secara keseluruhan.[1]
Kekuatan dan kelemahan dari program pengajaran yang telah disusun oleh guru, biasanya dapat diketahui dengan lebih jelas setelah program tersebut dilaksanakan di kelas dan dievaluasi dengan seksama serta melakukan penilaian kelas. Penilaian kelas yang baik memiliki syarat adanya keterkaitan langsung dengan aktivitas proses belajar mengajar.

B.     Prinsip-prinsip Dasar Evaluasi
Evaluasi hasil belajar murid berarti juga meramalkan secara tepat keuntungan baginya yang diperoleh melalui pendidikan formalnya. Disamping itu pelajar diharapkan pula memiliki keuntungan pengalaman-pengalaman dari sekolahnya yang harus menentukan batas-batas kesanggupan penyesuaian pada tuntutan-tuntutan kehidupan waktu sekarang dan yang akan datang, yang dapat dicapainya sebagai hasil pengalaman-pengalaman belajarnya..
Dengan demikian, evaluasi atau penilai mengenai hasil-hasil belajar meliputi:
1)      Pengukuran atau peramalan kemajuan pelajar dalam arti persiapan yang teliti dan penyelenggaraan yang tepat dalam memerankan teknik-teknik, dan
2)      Mencatat sebaik-baiknya dan memberi interprestasi data-data yang dihasilkan.
Dalam memberi interprestasi secara luas, evaluasi pendidikan meliputi tidak saja menilai kemajuan murid, tetapi juga terhadap kurikulum yang diberikan, organisasi sekolah teknik-teknik mengajar dan hasil-hasil pendidikan.[2]

Jika evaluasi hasil-hasil belajar dikehendaki supaya mentap, maka penyelenggaraannya harus dilakukan dengan memperhatikan dua faktor umum:
1.    Perbedaan potensi-potensi yang dibawa oleh masing-masing pelajar pada suatu situasi belajar. Kesehatan fisik, ebilitas mental, kondisi emosional, minat dan kebutuhan, serta lingkungan rumah tangga dan sosial, karena ini semua direfleksikan pada berbagai sikap dan kebiasaan-kebiasaan para pelajar, kesemuanya itu menentukan dasar-dasar di atas mana dibangun melalui media pendidikan formal dan informal berbagai ilmu pengetahuan, keterampilan-keterampilan, kebiasaan-kebiasaan dan berbagai sikap yang dapat terjadi pada tiap individu bila diusahakan.
2.    Berbagai tuntutan sosial dan ekonomi daerah sekitar, di mana pelajar mempersiapkan untuk dapat turut berpartisipasi aktif di dalamnya. Masyarakat telah meletakkan standar-standar tertentu terhadap tingkah laku dan sikap yang harusdidiperpegangi oleh semua warga masayarakat tanpa mengindahkan tempat dan fungsi mereka dalam masyarakat ini.[3]

C.     Teknik-teknik Evaluasi Hasil Belajar
Dengan menggunakan teknik-teknik evaluasi, diharapkan dapat mengukur sambutan-sambutan dalam pengajaran seobjektif mungkin. Itulah sebabnya teknik-teknik evaluasi penting digunakan, dan untuk menggunakannya perlu diperhatian hal-hal sebagai berikut:
1.      Menyusun bahan-bahan evaluasi, jika evaluasi dibuat oleh guru. 
2.    Memilih bahan-bahan evaluasi , jika evaluasi berasal dari tes-tes atau skala yang telah distandarisasi .
3.    Menelaah semua jenis metode-metode evaluasi yang dapat digunakan, dengan segala seluk-beluknya sampai sekecil-kecilnya sejumlah alat-alat serupa ini yang pada waktu sekarang dipakai.
Dengan demikian hasil-hasil yang diperoleh dari penyelenggaraannya bernilai prktis dalam usaha pembangunan pendidikan modern di atas puing-puing yang lama.

D.    Menilai Hasil Pengukuran Hasil Belajar
Setiap jenis atau bentuk butir soal mempunyai cara penilaian atau scoring-nya masing-masing.
a.        Penilaian (scoring) tes objektif
Tes ini dikatakan objektif karena nilai (score) setiap butir soal sudah dapat ditetapkan lebih dahulu dan pola jawaban sudah ditetapkan oleh penyusun soalnya sehingga pemeriksa hanya tinggal mencocokkan saja dengan kuncinya. Kelemahannya ialah kemungkinan siswa yang tidak belajar pun dapat menebak-nebak (guessing) saja alternative jawaban yang ditawarkan, meskipun yang bersangkutan tidak mengerti sama sekali. Setiap bentuk soal mempunyai cara penilaian sendiri sebagai berikut:
1)      Penilaian butir soal benar-salah (B-S)
Nilai akhir (net score) untuk keseluruhan butir soal B-S ini dapat dikoreksi lebih dahulu dengan rumusan tebakan (formula for guessing) sebagai berikut:
Text Box: Score (Net) = R(ight) – W(rong)


 

                        Jadi nilai bersih (akhir) = jumlah yang benar dikurangi jumlah jawaban yang salah. Karena itu, mungki saja seorang siswa mendapat nilai minus (-) kalau jawaban lebih baik yang salah daripada yang benar.
2)      Penilaian butir soal pilihan berganda (PG)
Nilai bersih (net score) juga harus dikoreksi dengan menggunakan formula:


 



     Pada dasarnya nilai akhir sama, ialah jumlah jawaban yang benar (right) dikurangi dengan jumlah jawaban yang salah. Namun yang berakhir itu dibagi dahulu dengan jumlah alternative (n) umpan jawaban minus 1.
3)      Penilaian butir soal isian
     Setiap bagian yang kosong (yang seyogyanya diisi atau mungkin juga memang harus dikosongkan) kalau diisi dengan benar atau tidak diisi kalau memang harus dikosongkan, dapat diberi nilai (score) 1 (satu).
Nilai akhir tidak perlu dikoreksi, karena kalau siswa (testee) memang tidak tahu jawabannya pasti akan salah dan tidak mungkin ditebak-tebak.
4)      Penilaian butir soal menjodohkan
     Penilai butir soal menjodohkan diberikan berdasarkan kelompok alternatif jodohnya (jawabannya). Jadi, kalau pernyataannya (stem) itu 4, sedangkan alternatif jodohnya 5, maka kalau benar menjodohkannya nialainya ialah 4, dan bukan 5. Untuk setipa pernyataan artinya mempunyai 1 nilai. Nilai bersih dapat dicapai dengan mengadakan koreksi pula dengan menggunakan formula seperti untuk pilihan ganda.
b.    Penilaia test uraian atau essay
Dalam bentuk soal ini siswa (testee) harus mengkreasikan bentuk-bentuk kalimat atau jawabannya sendiri. Sudah barang tentu sifat jawaban ini akan beragam (bervariasi) meskipun mungkin materi jawabannya sama. Bobot nilai setiap soal uraian (essays) tidak perlu sama, bergantung kepada kriteria atau aspek yang dinilainya. Kalau titik berat penilai tidak ditekankan kepada ide-ide pokok materi jawaban dari semua siswa (testee) untuk setiap soal yang sama. Cara lain, untuk mengurangi faktor subjektif penilaian itu dapat dilakukan dengan diadakan penilaiannya oleh dua orang atau lebih. Nilai akhirnya merupakan consensus atau rata-rata dari nilai yang diberikan oleh para penilai.[4]





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

          Evaluasi merupakan pengukuran ketercapaian program pendidikan, perencanaan suatu program substansi pendidikan, termasuk kurikulum dan pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan guru, pengelolaan pendidikan, dan reformasi pendidikan secara keseluruhan.
Sekolahan harus menentukan batas-batas kesanggupan penyesuaian pada tuntutan-tuntutan kehidupan waktu sekarang dan yang akan datang, yang dapat dicapai siswa sebagai hasil pengalaman-pengalaman belajarnya. Teknik-teknik dalam evaluasi hasil belajar penting untuk melihat hasil-hasil yang diperoleh dari penyelenggaraannya supaya bernilai praktis dalam usaha pembangunan pendidikan modern di atas puing-puing yang lama. Dan setiap jenis atau bentuk butir soal mempunyai cara penilaian atau scoring-nya masing-masing.













DAFTAR PUSTAKA

Kasijan, Z. 1987.  Psikologi Pendidikan. Bojonegoro: PT Bina Ilmu.
Majid, Abdul. 2013. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Makmun, Abin Syamsuddin. 2005. Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.



[1] Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2013), h.185
[2] Z. Kasijan, Psikologi Pendidikan, (Bojonegoro: PT Bina Ilmu, 1987), h.4
[3] Ibid,.h.5-6
[4] Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h.204-207

Comments

Popular posts from this blog

Makalah: Pembelajaran Keterampilan Menulis - Maharah Al-Kitabah (Pembelajaran Bahasa Arab)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI   ...............................................................................................      2 BAB I    PENDAHULUAN ..........................................................................      3   A. Latar Belakang Masalah ...................................................................      3   B. Rumusan masalah ..............................................................................      3   C. Tujuan Penelitian ...............................................................................      3 BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................      5 A. Pengertian Pembelajaran ....................................................................      5 B. Pembelajaran Keterampilan Menulis ..................................................      5 B. Langkah-langkah Pembelajaran Menulis ( Kitabah ) ............................      6 B. Kelebihan dan Kelemahan Pemb

Instrumen Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran dalam Bahasa Indonesia

BAB II PEMBAHASAN A.     Pengertian penilaian dan pengukuran Penilaian sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa, baik yang menyangkut kurikulum program pembelajaran, iklim sekolah, maupun kebijakan – kebijakan sekolah. Menurut peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentag standar penilain mendefinisikan penilain adalah sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. [1] Secara formal hal ini dinyatakan sebagai salah satu prinsip penialain menurut peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian pendidian sebagai berikut : 1.          Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. 2.          Objektif, penilain didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi objektivitas peniali. 3.