彡BBM (Benar - Benar Muslim)彡
Seperti biasa, dipagi hari dengan keramaian siswa-siswi SMA IMPIAN yang baru berangkat dan beberapa motor yang mengeluarkan bunyi uniknya.
Saat semua siswa bergegas menuju kelas mereka masing-masing, tiba-tina semua mata tertuju pada satu arah.
"Waah.. bro bro lihat, semua orang ngliyatin kita"
"Oh.. lo yakin mereka liyatin kita ?"
"Yakin lah bro, hay..hay..hay semua"
Dengan PDnya nih cowok nglambaiin tangan kesemua siswa-siswa.
"Eh.. jangan ke-PDan lo Ryan, mereka bukan ngliyatin kalian tapi mereka ngliyatin gue, iya gak di ?"
Ucap cowok yg berjalan dibelakang Ryan.
"Hemm.. gue rasa gak juga sih"
Jawab Adi yg berdiri disamping Bams.
"Terusss gliyatin siapa ???"
Kompak Ryan dan Bams melotot kearah Adi.
"Noohhh.."
Adi menunjuk kearah belakang mereka.
"Subhanallah.."
(Terlihat tiga cewek berhijab berjalan menuju kearah mereka)
Langsung deh efek kipas angin dari depan dan samping. hehe udah kaya sinetron aja.
"Amma, Cita, Riri ?? Gue gak salah liyat kan ?? yan.. yan.. coba lo pukul pipi gue" ucap Bams
Mendengar permintaan Bans yg memintanya untuk memukulnya, Ryan merasa ini keaempatan yang tidak akan pernah dia temukan lagi.
"Plaak.." terdengar suara pukulan dipipi Bams.
"Aduh kurang ajar lo yan, sakit tau"
"Yee kan lo sendiri yg minta gue mukul pipi lo.. "
"Ya tapi gak usah keras-keras juga"
"Ya sorry.. sorry sengaja tadi, eh maksudnya gak sengaja .. peace" (Ryan ketawa jahat)
"Kesempatan kan lo buat mukul gue .. uuu dasar lu"
Hemm.. tapi sebenarnya apa ya, yg bikin heboh SMA Impiamn pagi-pagi gitu (?)
Ternyata... hari itu Cita &Riri udah pake hijab. Kalo Amma kan udah make hijab duluan.
Dengan hijab yg sederhana (gak ribet) gak pake punuk dan pot bunga dikepala juga.. hee soalnya jaman sekarangkan banyak yg suka kaya gitu.
Mari berhijab sesuai syariah.
"Assalamu'alaikum.."
Sapa Riri didepan Ryan, Anga, Bams dan Adi.
"Wa'alaikumsalam"
Jawab mereka dengan kompak.
"Gak nyangka kalian berdua udah berhijab"
Ucap Ryan yg masih tidak percaya.
"Eet.. bukan ikut-ikut loh, tapi ini dari hati kami yg terdalam"
Jawab Cita yg terlihat lebih calm
"Tapi juga bukan karena tren kan ?"
Tanya Ryan semakin penasaran, seperti halnya Cita, Riripun menjawab pertanyaan Ryan dengan calmnya.
"Iya gak dong.. berhijab itu bukan kerena tren, bukan karena biar keliyatan cantik atau biar gak kepanasan"
"Iya tapi karena ini memang kewajiban kita sebagai seorang muslimah"
Sela Cita memotong penjelasan Riri.
"Alhamdulillah deh kalau kalian udah mendapat hidayah"
Ucap Ryan yg ikut bahagia.
Tidak mau kalah dengan Ryan, Bamspun ikut memuji Cita dan Riri.
"Rasanya pagi ini jadi adem"
"Ah bisa aja lo, pagi-pagi udah gombal"
Sindir Ryan yg gak suka dengerin gombalan Bams
"Memang bener ko, adem dipandang adem juga dihati"
"Ini baru BBM"
Adi ikut-ikutan angkat bicara
"Apa itu BBM, bahan bakar minyak ? Tebak Ryan, yg langsung dibantah Bams.
"Bukan, tapi Black Berry Masseger, eh tapi apa hubungannya di ?"
"Bener-Bener Muslimah"
Singkat Adi dengan nada datar, dan dilanjutkan dengan kekompakan Ryan & Bams "ooh"
"Kalo beginikan jadi BC"
Lanjut Adi memuji Cita & Riri yg semakin membuat Ryan & Bams kompak menebak singkatan-singkatan yg Adi buat.
"Broadcast ?"
"Beneran Cantik, dan perlu di invite kedalam hati"
"Ah dasar lo keseringan main hl"
Ucap Ryan yg agak sewot, bukan karena salah nebak terus, tapi Ryan merasa kalah saing sama Adi.
"Haaa gak nyangka sahabat gue jago gombal juga"
Bams ketawa jahat.
"Ya udah kita kekelas dulu ya"
Ucap Amma mengakhiri gombalan dipagi itu.
Disusul Bams & Adi yg pergi meninggalkan Ryan & Angga menuju kelas mereka.
Sambil menuju kelas, Ryan melanjutkan obrolan dengan Angga.
"Coba aja semua wanita muslim pake hijab, kan dipandang adem
(kalau mau adem masuk lemari es aja ryan.. hee)
Selain itu kan cowok jadi gak berani kurang ajar same cewek, iya gak bro"
"He'em" singkat Angga
"Tapi gue sering heran sama cewek yg disuruh pake hijab tapi jawabnya malah gue mau jilbabin hati dulu lah, belum siap lah, menurut lo gimana bro?"
" Sebenarnya itu jawaban yg salah, karena Allah memerintahkan para wanita untuk menutup auratnya bukan jilbabin hatinya, terus kalo ajalnya tiba sebelum dia siap berhijab kan rugi"
"Tapi kalo gak dari hati juga kan nantinya lepas pake lepas pake bro?"
"Kalau mereka menunda-nunda kebaikan demgan alasan hati mereka belum sial sedengkan mereka sendiri gak nyiapin hati dari awal kan juga percuma, apalagi menunda sampai ajal menjemput, kan jadi gak bisa ngelaksanain itu kewajiban pake hijab"
"Iya ya bro, apa mereka juga mau ditunda masuk surganya.. hee kalau gue sih enggak mau"
"Lagian berhijab jugakan menjadi salah satu ciri fisik seorang Muslimah"
"Juga sebagai bukti ketaqwaan mereka kan bro ?"
"Yaah "
Setelah obrolan tersebut, Ryan mulai berpikir untuk menjadi seorang Muslim sejati.
Keesokan harinya Ryan gak berangkat sekolah.
Gak seperti biasanya yg setiap pagi, kelas diramaikan oleh suara Ryan, pagi itu teras sepi sunyi dan senyap (hallah lebay.. hee)
Merasa penasaran, Riripun bertanya pada Angga.
"Si Ryan gak berangkat kenapa ngga ?"
"Aku juga kurang tahu"
Jawab Angga yg memang gak tahu alasan Ryan gak masuk sekolah. Cita yg berdiri disamping Riripun ikut penasaran.
"Emang Ryan gak ngabarin lo?"
"Enggak" singkat Angga
Dengan semua jawaban Angga yg begitu singkat, membuat Cita dan Riri semakin penasaran.
Kalau biasanya saat jam istirahat Angga ditemenin Ryan, hari itu Angga sendirian dan memutuskan untuk pergi keperpustakaan. Ditengah perjalanan menuju perpustakaan Angga bertemu dengan Bams dan Adi.
" eet.. sendirian aja nih, mana babysitter lo?"
Sindir Bams
"Emang Angga punya babysitter Bams ?" tanya Adi dengan polisnya
"Maksud gue si Ryan, diakan kalau kemana-mana sama tu cowok bawel"
"Ooh kirain"
Bams yg tadinya ingin membuat Angga sewot, malah Bams yg sewot gara-gara kepolosan Adi.
Heran , cowok lemot kaya Adi kok pernah jadi pacarnya Amma, (yaa dulukan Amma masih hilaf heee )
Hari itu serasa bener-bener sepi buat kelas XI IPA2, tapi mereka juga jadi bisa merasakan kedamaian suasana kelas.
Sampai pulang sekolahpun Angga belym tahu aoa alasan Ryan tidak masuk sekolah.
Malamnya Angga mencoba menghubungi Ryan, tapi gak diangkat.
"Mungkin hpnya lagi di cas & dinon aktifin, biar besok aja gue nanya langsung aja, besok juga paling udah masuk sekolah lagi"
Pikir Angga yg gak mau berfikir macam-macam tentang sahabatnya itu.
Pagi yg ditunggu tiba, tapi Ryan belum terlihat juga batang hidungnya (bukan karena Ryan pesek loh.. hee)
"Angga, hari ini Ryan berangkat kan ?"
Tanya Amma yg baru saja sampai dikelas
"Gak tahu, kayaknya gak berangkat lagi"
"Udah nomor hpnya gak bisa dihubungi, kemana sih tuh anak" panik Amma.
Amma mulai terlihat panik saat tahu Ryan gak berangkat.
Merasa penasaran dengan tinglah Amma, Riripun menanyakannya pada Amma.
"Emangnya ada perlu apa siih lo sama Ryan ma' sampai panik gitu?"
"Buku matematika gue dipinjem sama Ryan, padahal hari ini kan ada pelajarannya"
"It's not fine..!!!"
Kompak Riri dan Cita.
"Amang kenapa ? Kan buku gue yg dipinjem kok kalian ikut panik?"
"Amma... lo kan tahu kalau ada tugas matematika, kita nyontek lo, lah sekarang buku lo diRyan, lah Ryannya gak berangkat, itu berarti kabar buruk buat kita"
"Iya betul tu ma'"
Jawab Riri dan Cita yg semakin terlihat panik
"Emang kalian belum ngerjain tugas ?" Tanya Amma
"Beluum.." kompak Riri & Cita.
Lagian Riri sama Ciat kebiasaan buruk kok diterusin, kan kalau udah begitu ceritanya mereka ikutan panik haa.. jangan ditiru ..!!
Heemm ngomong-ngomong Ryan kemana ya.. dua hari gak masuk sekolah tanpa ada keterangan. Apa jangan-jangan Ryan sakit atau udah jadi artis terus gak mau sekolag lagi ??? Dari pada nebak-nebak gak jelas mending kita kerumahnya Ryan aja langsung ..hee
Pulang sekolah Angga mutusin kerumah Ryan, buat mastiin kondisi Ryan yg sebenarnya.
"Assalamu'alaikum..."
Ucap Angga didepan rumah Ryan
"Wa'alaikumsalam.."
Pintu mulai terbuka, dan mamanya Ryan yg menyambut Angga dengan baik.
"Eh.. nak Angga silahkan masuk"
Setelah bersalaman, Angga langsung mengatakan maksudnya.
"Ryannya ada tante ?
"Ada, silahkan duduk dulu nak Angga tante buatin minum dulu"
"Gak usah repot-repot tante"
"Enggak kok nak Angga kan udah seperti anak tante sendiri, sebentar ya"
Beberapa menit kemudian tante datang dengan membawa es sirup (mau dongg ...hee)
"Ini tante buatin minum pulang sekolah pasti haus kan?"
"Iya makasih tante, oh iya Ryannya mana tan?"
"Kebetulan nak Angga kesini, Ryan ada dikamarnya, tante boleh minta tolong?"
"Minta tolong apa tan ?"
"Bujuk Ryan agar mau berangkat sekolag lagi, dua hari yg lalu, Ryan pulang dengan membawa buku tentang agama banyak sekali dan semenjak itu dia gak pernah keluar kamar, gak pernah ngobrol sama kluarga, hari-harinya dihabiskan didalam kamar, keluar kamar hanya waktu mau makan, tante takut Ryan ikut aliran sesat"
"Astaghfirullah tante, gak boleh berfikir seperti itu, Insya Allah nanti saya akan bantu tante, Ryan kan juga sahabat saya, tante gak usah terlalu khawatir"
"Iya habisnya tante takut terjadi apa-apa sam Ryan, gak biasanya dia seperti itu, sebelumnya terimaksih ya nak Angga udah mau bantu tante, ayo tante anter kedepan kamar Ryan"
Dengan penuh harapan, tante mengantar kedepan pintu kamar Ryan (kan pintunya ditutup, jadi cuma didepannya ..hee), berharap Ryan bisa berubah seperi sediakal hee sepertu boyasanya maksudnya.
Perlahan Angga membuka pintu kamar Ryan
"Assalamu'alaikum.."
Ternyata penghuni kamar baru saja selesai sholat ashar, dengan sabarnya Angga menunggu Ryan selesai berdo'a
"Eh tumben akhi kesini"
Dengan nada dan tuturkata yg tidak biyasanya Ryan menyapa Angga.
"Iya gue kangen sama lo"
"Ah bisa aja akhi, ada apa akhi kesini ?"
"Kan gue udah bilang gue kangen sama lo sekalian mastiin masih hidup apa gak ..hee"
"Alhamdulillah ana masih hidup, kalau ngomong diajaga akhi"
(Ciiih biyasanya gak ngomongnya gak dijaga kan Ryan, kenapa ngobrolnya jadi pake akhi, ana, biyasanya kan lo, gue/bro ???)
"Yaa habisnya lo gak berangkat sekolah dua hari tanta ada kabar"
"Iya akhi, ana sedang memperdalam agama ana"
"Sekarang udah dalam ?"
"Yee maksud gue, gue mau belajar lebih mengenal agama gue, sebagai bukti kalau gue Bener-bener muslim sejati"
Tanpa sadar keluar aslinya Ryan, mungkin karena gak sabar ngejawab pertanyaan Angga yg bikin dia emosi, setelah sadar logat aslinya keluar Ryan langsung istighfar.
"Dengan ninggalin sekolah, gak ngobrol sama kluarga & cuma ngabisin waktu dikamar ?"
"Yaa mau gimana lagi ? Lagian gue dikamar jugakan baca-baca buku keagamaan, sholat sunnah, pokoknya ibadah deh"
"Ooh gitu,, ya udah sini mas Ryan kita sambil duduk ngobrolnya"
Setelah tahu alasan Ryan nglakuin hal-hal tersebur, perlahan Angga nasehatin Ryan yg masih pake koko dan sarung.
"Lo pernah dengar hadist gini, beribadahlah kamu seakan kamu mati besok, dan bekerjalah kamu seakan kamu hidup selamanya"
"Iya pernah, tu tadi dengar dari lo.. hee emang kenapa ?"
"Naah itu, agama mengajarkan kita untuk seimbang dalam hal duniawi dan akhirat, jangan hanya hidup untuk ibadah atau malah hidup cuma ngejar duniawi"
"Ooh.. berarti gue salah dong"
"Heem.. niat lo sih udah bener, ingin menjadi muslim sejati tapi, cara lo yg salah dengan lo ninggalin sekolah giman bisa lo meraih cita-cita lo, banggain orang tua, yg ada malah lo ngecewaiin mereka, lagian apa lo gak nyesel gak ngobrol sama kluarga lo selagi mereka masih ada ?
Angga mulai melirihkan suaranya sikalimat terakhir, dia inget ayah ibunya yg sibuk sampai mereka gak pernah ngobrol ..huu
"Dipikir-pikir bener juga si bro ucapan lo, tapi gamana ya caranya biar gue bisa jadi muslim sejati ?"
"Allah itu maha adil bro, gunakan waktu siangmu untuk bekerja tapi tetap ingat Allah, dan gunakan waktu malammu untuk beribadah dengan tetap memberi hak tubuhmu untuk tidur"
"Ooh gitu ya bro ya udah terimaksih ya bro pencerahan, tau gitu gue belajar agama aja sama lo gak usah beli buku segini banyaknya ..hee'
"Ya itung-itung amal sama penjual buku bro"
Setelah mendengar nasehat dari Angga, Ryanpun sadar apa yg harus dia lakukan.
"Kelas sepi dong gak ada gue ..hee"
tanya Ryan dengan PD-nya
"Lebih tepatnya damai dan tenang" jawab Angga
"Haa bisa aja lo"
"Oh iya katanya buku matematika Amma ada sama lo, kasihan tuh dia dihukum sama pak pak Hamdan dikira belum ngerjain tugasnya "
"Astagfirullah.. iya bro gue lupa, duh kasihan banget si Amma jadi merasa bersalah gue"
"Terus ibu lo kira, lo ikut aliran sesat "
"Oh yaa ? Serius lo ? tapi lo gak berfikiran kalau gue ikut aliran sesat terus pergi keyaman & siriah ikut perang kan ?
Hahaa ..merekapu tertawa bersama ngebayangin Ryan jadi pengikut aliran sesat.
Seperti biasa, dipagi hari dengan keramaian siswa-siswi SMA IMPIAN yang baru berangkat dan beberapa motor yang mengeluarkan bunyi uniknya.
Saat semua siswa bergegas menuju kelas mereka masing-masing, tiba-tina semua mata tertuju pada satu arah.
"Waah.. bro bro lihat, semua orang ngliyatin kita"
"Oh.. lo yakin mereka liyatin kita ?"
"Yakin lah bro, hay..hay..hay semua"
Dengan PDnya nih cowok nglambaiin tangan kesemua siswa-siswa.
"Eh.. jangan ke-PDan lo Ryan, mereka bukan ngliyatin kalian tapi mereka ngliyatin gue, iya gak di ?"
Ucap cowok yg berjalan dibelakang Ryan.
"Hemm.. gue rasa gak juga sih"
Jawab Adi yg berdiri disamping Bams.
"Terusss gliyatin siapa ???"
Kompak Ryan dan Bams melotot kearah Adi.
"Noohhh.."
Adi menunjuk kearah belakang mereka.
"Subhanallah.."
(Terlihat tiga cewek berhijab berjalan menuju kearah mereka)
Langsung deh efek kipas angin dari depan dan samping. hehe udah kaya sinetron aja.
"Amma, Cita, Riri ?? Gue gak salah liyat kan ?? yan.. yan.. coba lo pukul pipi gue" ucap Bams
Mendengar permintaan Bans yg memintanya untuk memukulnya, Ryan merasa ini keaempatan yang tidak akan pernah dia temukan lagi.
"Plaak.." terdengar suara pukulan dipipi Bams.
"Aduh kurang ajar lo yan, sakit tau"
"Yee kan lo sendiri yg minta gue mukul pipi lo.. "
"Ya tapi gak usah keras-keras juga"
"Ya sorry.. sorry sengaja tadi, eh maksudnya gak sengaja .. peace" (Ryan ketawa jahat)
"Kesempatan kan lo buat mukul gue .. uuu dasar lu"
Hemm.. tapi sebenarnya apa ya, yg bikin heboh SMA Impiamn pagi-pagi gitu (?)
Ternyata... hari itu Cita &Riri udah pake hijab. Kalo Amma kan udah make hijab duluan.
Dengan hijab yg sederhana (gak ribet) gak pake punuk dan pot bunga dikepala juga.. hee soalnya jaman sekarangkan banyak yg suka kaya gitu.
Mari berhijab sesuai syariah.
"Assalamu'alaikum.."
Sapa Riri didepan Ryan, Anga, Bams dan Adi.
"Wa'alaikumsalam"
Jawab mereka dengan kompak.
"Gak nyangka kalian berdua udah berhijab"
Ucap Ryan yg masih tidak percaya.
"Eet.. bukan ikut-ikut loh, tapi ini dari hati kami yg terdalam"
Jawab Cita yg terlihat lebih calm
"Tapi juga bukan karena tren kan ?"
Tanya Ryan semakin penasaran, seperti halnya Cita, Riripun menjawab pertanyaan Ryan dengan calmnya.
"Iya gak dong.. berhijab itu bukan kerena tren, bukan karena biar keliyatan cantik atau biar gak kepanasan"
"Iya tapi karena ini memang kewajiban kita sebagai seorang muslimah"
Sela Cita memotong penjelasan Riri.
"Alhamdulillah deh kalau kalian udah mendapat hidayah"
Ucap Ryan yg ikut bahagia.
Tidak mau kalah dengan Ryan, Bamspun ikut memuji Cita dan Riri.
"Rasanya pagi ini jadi adem"
"Ah bisa aja lo, pagi-pagi udah gombal"
Sindir Ryan yg gak suka dengerin gombalan Bams
"Memang bener ko, adem dipandang adem juga dihati"
"Ini baru BBM"
Adi ikut-ikutan angkat bicara
"Apa itu BBM, bahan bakar minyak ? Tebak Ryan, yg langsung dibantah Bams.
"Bukan, tapi Black Berry Masseger, eh tapi apa hubungannya di ?"
"Bener-Bener Muslimah"
Singkat Adi dengan nada datar, dan dilanjutkan dengan kekompakan Ryan & Bams "ooh"
"Kalo beginikan jadi BC"
Lanjut Adi memuji Cita & Riri yg semakin membuat Ryan & Bams kompak menebak singkatan-singkatan yg Adi buat.
"Broadcast ?"
"Beneran Cantik, dan perlu di invite kedalam hati"
"Ah dasar lo keseringan main hl"
Ucap Ryan yg agak sewot, bukan karena salah nebak terus, tapi Ryan merasa kalah saing sama Adi.
"Haaa gak nyangka sahabat gue jago gombal juga"
Bams ketawa jahat.
"Ya udah kita kekelas dulu ya"
Ucap Amma mengakhiri gombalan dipagi itu.
Disusul Bams & Adi yg pergi meninggalkan Ryan & Angga menuju kelas mereka.
Sambil menuju kelas, Ryan melanjutkan obrolan dengan Angga.
"Coba aja semua wanita muslim pake hijab, kan dipandang adem
(kalau mau adem masuk lemari es aja ryan.. hee)
Selain itu kan cowok jadi gak berani kurang ajar same cewek, iya gak bro"
"He'em" singkat Angga
"Tapi gue sering heran sama cewek yg disuruh pake hijab tapi jawabnya malah gue mau jilbabin hati dulu lah, belum siap lah, menurut lo gimana bro?"
" Sebenarnya itu jawaban yg salah, karena Allah memerintahkan para wanita untuk menutup auratnya bukan jilbabin hatinya, terus kalo ajalnya tiba sebelum dia siap berhijab kan rugi"
"Tapi kalo gak dari hati juga kan nantinya lepas pake lepas pake bro?"
"Kalau mereka menunda-nunda kebaikan demgan alasan hati mereka belum sial sedengkan mereka sendiri gak nyiapin hati dari awal kan juga percuma, apalagi menunda sampai ajal menjemput, kan jadi gak bisa ngelaksanain itu kewajiban pake hijab"
"Iya ya bro, apa mereka juga mau ditunda masuk surganya.. hee kalau gue sih enggak mau"
"Lagian berhijab jugakan menjadi salah satu ciri fisik seorang Muslimah"
"Juga sebagai bukti ketaqwaan mereka kan bro ?"
"Yaah "
Setelah obrolan tersebut, Ryan mulai berpikir untuk menjadi seorang Muslim sejati.
Keesokan harinya Ryan gak berangkat sekolah.
Gak seperti biasanya yg setiap pagi, kelas diramaikan oleh suara Ryan, pagi itu teras sepi sunyi dan senyap (hallah lebay.. hee)
Merasa penasaran, Riripun bertanya pada Angga.
"Si Ryan gak berangkat kenapa ngga ?"
"Aku juga kurang tahu"
Jawab Angga yg memang gak tahu alasan Ryan gak masuk sekolah. Cita yg berdiri disamping Riripun ikut penasaran.
"Emang Ryan gak ngabarin lo?"
"Enggak" singkat Angga
Dengan semua jawaban Angga yg begitu singkat, membuat Cita dan Riri semakin penasaran.
Kalau biasanya saat jam istirahat Angga ditemenin Ryan, hari itu Angga sendirian dan memutuskan untuk pergi keperpustakaan. Ditengah perjalanan menuju perpustakaan Angga bertemu dengan Bams dan Adi.
" eet.. sendirian aja nih, mana babysitter lo?"
Sindir Bams
"Emang Angga punya babysitter Bams ?" tanya Adi dengan polisnya
"Maksud gue si Ryan, diakan kalau kemana-mana sama tu cowok bawel"
"Ooh kirain"
Bams yg tadinya ingin membuat Angga sewot, malah Bams yg sewot gara-gara kepolosan Adi.
Heran , cowok lemot kaya Adi kok pernah jadi pacarnya Amma, (yaa dulukan Amma masih hilaf heee )
Hari itu serasa bener-bener sepi buat kelas XI IPA2, tapi mereka juga jadi bisa merasakan kedamaian suasana kelas.
Sampai pulang sekolahpun Angga belym tahu aoa alasan Ryan tidak masuk sekolah.
Malamnya Angga mencoba menghubungi Ryan, tapi gak diangkat.
"Mungkin hpnya lagi di cas & dinon aktifin, biar besok aja gue nanya langsung aja, besok juga paling udah masuk sekolah lagi"
Pikir Angga yg gak mau berfikir macam-macam tentang sahabatnya itu.
Pagi yg ditunggu tiba, tapi Ryan belum terlihat juga batang hidungnya (bukan karena Ryan pesek loh.. hee)
"Angga, hari ini Ryan berangkat kan ?"
Tanya Amma yg baru saja sampai dikelas
"Gak tahu, kayaknya gak berangkat lagi"
"Udah nomor hpnya gak bisa dihubungi, kemana sih tuh anak" panik Amma.
Amma mulai terlihat panik saat tahu Ryan gak berangkat.
Merasa penasaran dengan tinglah Amma, Riripun menanyakannya pada Amma.
"Emangnya ada perlu apa siih lo sama Ryan ma' sampai panik gitu?"
"Buku matematika gue dipinjem sama Ryan, padahal hari ini kan ada pelajarannya"
"It's not fine..!!!"
Kompak Riri dan Cita.
"Amang kenapa ? Kan buku gue yg dipinjem kok kalian ikut panik?"
"Amma... lo kan tahu kalau ada tugas matematika, kita nyontek lo, lah sekarang buku lo diRyan, lah Ryannya gak berangkat, itu berarti kabar buruk buat kita"
"Iya betul tu ma'"
Jawab Riri dan Cita yg semakin terlihat panik
"Emang kalian belum ngerjain tugas ?" Tanya Amma
"Beluum.." kompak Riri & Cita.
Lagian Riri sama Ciat kebiasaan buruk kok diterusin, kan kalau udah begitu ceritanya mereka ikutan panik haa.. jangan ditiru ..!!
Heemm ngomong-ngomong Ryan kemana ya.. dua hari gak masuk sekolah tanpa ada keterangan. Apa jangan-jangan Ryan sakit atau udah jadi artis terus gak mau sekolag lagi ??? Dari pada nebak-nebak gak jelas mending kita kerumahnya Ryan aja langsung ..hee
Pulang sekolah Angga mutusin kerumah Ryan, buat mastiin kondisi Ryan yg sebenarnya.
"Assalamu'alaikum..."
Ucap Angga didepan rumah Ryan
"Wa'alaikumsalam.."
Pintu mulai terbuka, dan mamanya Ryan yg menyambut Angga dengan baik.
"Eh.. nak Angga silahkan masuk"
Setelah bersalaman, Angga langsung mengatakan maksudnya.
"Ryannya ada tante ?
"Ada, silahkan duduk dulu nak Angga tante buatin minum dulu"
"Gak usah repot-repot tante"
"Enggak kok nak Angga kan udah seperti anak tante sendiri, sebentar ya"
Beberapa menit kemudian tante datang dengan membawa es sirup (mau dongg ...hee)
"Ini tante buatin minum pulang sekolah pasti haus kan?"
"Iya makasih tante, oh iya Ryannya mana tan?"
"Kebetulan nak Angga kesini, Ryan ada dikamarnya, tante boleh minta tolong?"
"Minta tolong apa tan ?"
"Bujuk Ryan agar mau berangkat sekolag lagi, dua hari yg lalu, Ryan pulang dengan membawa buku tentang agama banyak sekali dan semenjak itu dia gak pernah keluar kamar, gak pernah ngobrol sama kluarga, hari-harinya dihabiskan didalam kamar, keluar kamar hanya waktu mau makan, tante takut Ryan ikut aliran sesat"
"Astaghfirullah tante, gak boleh berfikir seperti itu, Insya Allah nanti saya akan bantu tante, Ryan kan juga sahabat saya, tante gak usah terlalu khawatir"
"Iya habisnya tante takut terjadi apa-apa sam Ryan, gak biasanya dia seperti itu, sebelumnya terimaksih ya nak Angga udah mau bantu tante, ayo tante anter kedepan kamar Ryan"
Dengan penuh harapan, tante mengantar kedepan pintu kamar Ryan (kan pintunya ditutup, jadi cuma didepannya ..hee), berharap Ryan bisa berubah seperi sediakal hee sepertu boyasanya maksudnya.
Perlahan Angga membuka pintu kamar Ryan
"Assalamu'alaikum.."
Ternyata penghuni kamar baru saja selesai sholat ashar, dengan sabarnya Angga menunggu Ryan selesai berdo'a
"Eh tumben akhi kesini"
Dengan nada dan tuturkata yg tidak biyasanya Ryan menyapa Angga.
"Iya gue kangen sama lo"
"Ah bisa aja akhi, ada apa akhi kesini ?"
"Kan gue udah bilang gue kangen sama lo sekalian mastiin masih hidup apa gak ..hee"
"Alhamdulillah ana masih hidup, kalau ngomong diajaga akhi"
(Ciiih biyasanya gak ngomongnya gak dijaga kan Ryan, kenapa ngobrolnya jadi pake akhi, ana, biyasanya kan lo, gue/bro ???)
"Yaa habisnya lo gak berangkat sekolah dua hari tanta ada kabar"
"Iya akhi, ana sedang memperdalam agama ana"
"Sekarang udah dalam ?"
"Yee maksud gue, gue mau belajar lebih mengenal agama gue, sebagai bukti kalau gue Bener-bener muslim sejati"
Tanpa sadar keluar aslinya Ryan, mungkin karena gak sabar ngejawab pertanyaan Angga yg bikin dia emosi, setelah sadar logat aslinya keluar Ryan langsung istighfar.
"Dengan ninggalin sekolah, gak ngobrol sama kluarga & cuma ngabisin waktu dikamar ?"
"Yaa mau gimana lagi ? Lagian gue dikamar jugakan baca-baca buku keagamaan, sholat sunnah, pokoknya ibadah deh"
"Ooh gitu,, ya udah sini mas Ryan kita sambil duduk ngobrolnya"
Setelah tahu alasan Ryan nglakuin hal-hal tersebur, perlahan Angga nasehatin Ryan yg masih pake koko dan sarung.
"Lo pernah dengar hadist gini, beribadahlah kamu seakan kamu mati besok, dan bekerjalah kamu seakan kamu hidup selamanya"
"Iya pernah, tu tadi dengar dari lo.. hee emang kenapa ?"
"Naah itu, agama mengajarkan kita untuk seimbang dalam hal duniawi dan akhirat, jangan hanya hidup untuk ibadah atau malah hidup cuma ngejar duniawi"
"Ooh.. berarti gue salah dong"
"Heem.. niat lo sih udah bener, ingin menjadi muslim sejati tapi, cara lo yg salah dengan lo ninggalin sekolah giman bisa lo meraih cita-cita lo, banggain orang tua, yg ada malah lo ngecewaiin mereka, lagian apa lo gak nyesel gak ngobrol sama kluarga lo selagi mereka masih ada ?
Angga mulai melirihkan suaranya sikalimat terakhir, dia inget ayah ibunya yg sibuk sampai mereka gak pernah ngobrol ..huu
"Dipikir-pikir bener juga si bro ucapan lo, tapi gamana ya caranya biar gue bisa jadi muslim sejati ?"
"Allah itu maha adil bro, gunakan waktu siangmu untuk bekerja tapi tetap ingat Allah, dan gunakan waktu malammu untuk beribadah dengan tetap memberi hak tubuhmu untuk tidur"
"Ooh gitu ya bro ya udah terimaksih ya bro pencerahan, tau gitu gue belajar agama aja sama lo gak usah beli buku segini banyaknya ..hee'
"Ya itung-itung amal sama penjual buku bro"
Setelah mendengar nasehat dari Angga, Ryanpun sadar apa yg harus dia lakukan.
"Kelas sepi dong gak ada gue ..hee"
tanya Ryan dengan PD-nya
"Lebih tepatnya damai dan tenang" jawab Angga
"Haa bisa aja lo"
"Oh iya katanya buku matematika Amma ada sama lo, kasihan tuh dia dihukum sama pak pak Hamdan dikira belum ngerjain tugasnya "
"Astagfirullah.. iya bro gue lupa, duh kasihan banget si Amma jadi merasa bersalah gue"
"Terus ibu lo kira, lo ikut aliran sesat "
"Oh yaa ? Serius lo ? tapi lo gak berfikiran kalau gue ikut aliran sesat terus pergi keyaman & siriah ikut perang kan ?
Hahaa ..merekapu tertawa bersama ngebayangin Ryan jadi pengikut aliran sesat.
Comments
Post a Comment