DAFTAR
ISI
DAFTAR
ISI ............................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 3
A. Latar Belakang Masalah................................................................... 3
B. Rumusan masalah.............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian............................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 5
A. Pengertian Pembelajaran.................................................................... 5
B. Pembelajaran Keterampilan Menulis.................................................. 5
B. Langkah-langkah Pembelajaran Menulis (Kitabah)............................ 6
B. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran
Menulis(Kitabah).............. 9
B. Evaluasi Pembelajaran Menulis (Kitabah).......................................... 10
BAB III PENUTUP...................................................................................... 13
A.
Kesimpulan......................................................................................... 13
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................... 14
BAB
I
PEMBAHASAN
1.
Latar
Belakang
Pembelajaran bahasa Arab di MI/SD diperlukan mengingat
kebutuhan akan bahasa asing. Bahasa Arab dipelajari minimal mempunyai dua alasan, pertama karena bahasa Arab
merupakan bahasa komunikasi yang bisa kita gunakan dalam bergaul. Kedua karena
bahasa Arab merupakan bahasa agama yang digunakan untuk kesempurnaan amal
ibadahnya, karena kitab suci juga memakai bahasa Arab.
Materi keterampilan menulis (maharah
al-kitabah) diberikan agar siswa dapat membentuk alphabet dan mengeja.
Selain itu, juga dapat membantu siswa dalam menyalurkan fikiran dan perasaan
melalui tulisan.
Keterampilan
menulis pada siswa MI/SD akan sangat baik jika langkah-langkah yang digunakan
dalam pembelajaran sudah tepat. Pemilihan metode juga evaluasi yang tepat juga
mempengaruhi hasil dari pembelajaran kitabah. Untuk itu, seorang guru
harus tahu apa saja yang harus dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran kitabah.
2.
Rumusan
Masalah
2.1. Apa pengertian dari pembelajaran menulis
(Maharah al-kitabah) ?
2.2. Bagaimana pembelajaran keterampilan
menulis (Kitabah) ?
2.3. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran
menulis (Kitabah) ?
2.4. Bagaiman kelebihan dan kelemahan
pembelajaran menulis (Kitabah) ?
2.5. Bagaimana evaluasi pembelajaran menulis
(Kitabah) ?
3.
Tujuan
Penulisan
3.1. Dapat menjelaskan dengan baik
tentang pengertian pembelajaran menulis (Kitabah)
3.2. Dapat menjelaskan dengan baik
tentang pembelajaran keterampilan
menulis (Kitabah)
3.3. Dapat menjelaskan dengan baik
tentang langkah-langkah pembelajaran menulis (Kitabah)
3.4. Dapat menganalisis dengan baik
tentang kelebihan dan kelemahan pembelajaran menulis (Kitabah)
3.5 Dapat menganalisis dengan baik
tentang evaluasi pembelajaran menulis (Kitabah)
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pembelajaran Menulis (Kitabah)
Keterampilan
menulis (maharah kitabah/ writing skill) adalah kemampuan dalam
mendesakripsikan atau mengungkapkan isi pikiran, mulai dari aspek yang
sederhana seperti menulis kata-kata sampai kepada aspek yang kompleks yaitu
mengarang.[1]
Kitabah (menulis) berarti membuat
lambing-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang difahami seseorang
untuk dibaca orang lain. Lambing-lambang grafis adalah kesatuan fonem yang
membentuk kata, dari kata membentuk kalimat, dari rangkaian kalimat membentuk
paragraph yang mengandung satu kesatuan pikiran serta maksud atau pesan
tertentu.
Menulis merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan tanpa didukung oleh
tekanan suara, nada, mimic, gerak-gerik, dan tanpa situasi seperti yang terjadi
pada kegiatan komunikasi lisan. Dengan demikian, penulis harus pandai
memanfaatkan kata-kata, ungkapan, kalimat, serta menggunakan fungtuasi untuk
menyampaikan, meng-informasikan, melukiskan dan menyarankan sesuatu kepada
orang lain.[2]
Keterampilan
menulis juga bisa diartikan sebagai keterampilan menggambarkan atau melukiskan
tanda-tanda atau simbol-simbol huruf dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
B.
Pembelajaran Keterampilan Menulis (Kitabah)
Dalam
menulis bahasa Arab, ada dua aspek kemampuan yang harus dikembangkan, yaitu
kemampuan teknis dan kemampuan ibdai (produksi). Yang dimaksud dengan
kemampuan teknis adalah kemampuan untuk menulis bahasa Arab dengan benar, yang
meliputi kebenaran imla’ (tulisan), qawaid (susunan), dan
penggunaan alamat al-tarqim (tanda
baca)
Sedangkan yang dimaksud dengan ta’bir ibdai adalah kemampuan
mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan perasaan ke dalam sebuah tulisan
berbahasa Arab dengan benar, logis dan sistematis.[3]
Seperti pembelajaran yang lain, pembelajaran menulis (maharah al-kitabah)
juga memiliki tujuan yang berdampak pada siswa. Tujuan pembelajaran maharah
al-kitabah adalah:
1.
Agar siswa terbiasa menulis bahasa Arab dengan benar
2.
Agar siswa mampu mendeskripsikan sesuatu yang dia lihat atau dia alami
dengan cermat dan benar
3.
Agar siswa mampu mendeskripsikan sesuatu dengan cepat
4.
Melatih siswa untuk mengekspresikan ide dan pikirannya dengan bebas
5.
Melatih siswa terbiasa memilih kosakata dan kalimat yang sesuai dengan
konteks kehidupan
6.
Agar siswa terbiasa berpikir dan mengekspresikanannya dalam tulisan dengan
cepat
7.
Melatih siswa mengekspresikan ide, pikiran, gagasan, dan perasaannya dalam
ungkapan bahasa Arab yang benar, jelas, terkesan dan imajinatif.
8.
Agar siswa cermat dalam menulis bahasa Arab dalam berbagai konteks
9.
Agar pikiran siswa semakin luas dan mendalam.[4]
C.
Langkah-langkah Pembelajaran Menulis (Kitabah)
Untuk melaksanakan pembelajaran menulis, berikut beberapa langkah yang
harus dilakukan.
1.
Memulai dengan menyampaikan kata dan kalimat-kalimat pendek, mudah di
ucapkan, dan ditulis di atas papan tulis atau telah ditulis di atas kartu besar.
2.
Guru membaca terlebih dahulu, lalu
meminta beberapa siswa untuk mengulangi bacaan dengan suara nyaring, lalu
menyampaikan beberapa pertanyaan, dan terakhir meminta mereka menulisnya
kembali di buku latihan mereka, lalu dikoreksi. Tahap ini dinamakan dengan (مرحلة الإملاء المنقول)
3.
Apabila guru melihat anak didik
beroleh sedikit kemajuan, ia dapat berpindah ke tahap (مرحلة الإملاء المنظور), di mana guru
menyiapkan dan membacakan sepotong atau beberapa penggal kalimat yang sesuai
dengan tingkat berpikir siswa secara bahasa dan budaya, sementara peserta didik
melihat tulisan di papan tulis atau buku mereka, lalu guru meminta mereka untuk
membacanya, jika telah selesai, kata-kata yang terasa sulit didiskusikan, apa
arti dan bagaimana menulisnya yang dipraktikkan di atas papan tulis. Jika telah selesai, papan tulis dapat dibalik atau dihapus, lalu memulai potongan kalimat yang beru mereka pelajari.
Setelah selesai, guru memeriksa hasil tulisan siswa, dan terakhir mendiskusikan
kesalahan umum yang ditemukan.
4.
Tahap berikutnya adalah untuk level
yang lebih tainggi, bertujuan unutuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam
menulis, dan kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan. Tahap ini disebut (مرحلة الإملاء الاختباري), diman guru
menyiapkan teks yang mengndung unsur dan kaidah-kaidah penulisan Bahasa Arab, imla’.
Guru membacakan tanpa mendiskusikannya atau membahas kata-kata yang sulit. Setelah selesai guru memeriksa hasil tulisan siswa, baru kemudian membahas
kesalahan-kesalahan yang ditemukan.[5]
Apabila kita ingin menerapkan
prinsip pentahapan dalam pembelajaran menulis, maka mengajar keterampilan
menulis dimulai dari naql, naskh (menyalin), imla’(dikte),
menulis terstruktur, kemudian menulis bebas.
Berikut ini prosedur dan
teknik pengajaran maharah al-kitabah:
1)
Keterampilan Sebelum Menulis Huruf
Pada tahap
ini siswa dilatih cara memegang pena dan meletakkan buku di depannya. Demikian
juga mereka herus belajar memantapkan cara menggaris, seperti kemiringannya,
cara memulai dan cara mengakhiri.
2)
Pengajaran Menulis Huruf
Pada tahap
ini sebaiknya kita mengikuti langkah-langkah berikut ini:
a.
Mulai dengan berlatih menulis huruf-huruf secara terpisah sebelum mereka
berlatih menulis huruf sambung;
b.
Tulislah huruf-huruf tersebut secara tertib sesuai dengan urutan dalam
abjad atau dengan mempertimbangkan kemiripan bentuk;
c.
Tulislah huruf-huruf sebelum menulis suku kata atau kata;
d.
Tulislah satu atau dua huruf baru pada setiap pelajaran;
e.
Guru memulai menulis contoh tulisan, kemudian para siswa mulai menulis pada
buku tulis mereka.
Ketika guru
mengajarkan menulis huruf hendaklah diperhatikan hal-hal berikut ini:
a.
Guru membimbing para siswa cara memegang pena yang benar serta mengawasi
mereka agar terbiasa menulis dengan benar.
b.
Guru membimbing para siswa cara duduk yang benar ketika menulis.
c.
Memberikan pengarahan dan peringatan akan pentingnya memelihara keserasian
di antara huruf-huruf.
d.
Guru memperingatkan para siswa akan pentingnya kesatuan jarak antar huruf
yang terpisah pada suatu kata.[6]
3)
Penagajaran Menyalin (Naskh/Naql)
Setelah para
siswa selesai berlatih menulis huruf, baik yang bersambung maupun yang
terpisah, sebaiknya mereka diajarkan untuk menyalin pelajaran membaca yang
mereka pelajari (buku pelajaran yang menjadi pegangan)
4)
Pelajaran Dikte (Imla’)
Setelah para
siswa dilatih menyalin tulisan untuk jangka waktu yang memadai, mulailah mereka
dilatih imla’. Latihan ini dilakukan untuk menguji kemampuan menulis
mereka atas apa yang mereka dengar dengan mulanya mereka berlatih dikte tidak
berarti mereka berhentik berlatih menyalin. Kedua keterampilan tersebut
sebaiknya dikerjakan bersama-sama.
5)
Pengajaran Menulis Tersturktur (Insya’ Muwajjah)
Setelah para
siswa mempelajari menulis huruf-huruf, menyalin, dan dikte, mereka mulai
belajar kitabah muqayyadah (menulis terstruktur) yang dinamai juga dengan
kitabah muwajjahah. Jenis menulis ini diberikan terlebih dahulu sebelum menulis
bebas.
6)
Pengajaran Menulsi Bebas (Insya’ Hurr)
Untuk
mengajarkan keterampilan menulis bebas, kita bias mengikuti langkah-langkah
berikut:
a.
Persiapan menulis bebas
b.
Praktik menulis
c.
Mengoreksi tulisan bebas.[7]
D.
Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Menulis (Kitabah)
Setiap
pembelajaran, memiliki kelebihan yang ditimbulkan setelah melalui suatu
pembelajaran. Berikut ini kelebihan pembelajaran menulis :
1. Siswa
termotivasi untuk menulis bentuk lambang-lambang bahasa serta menimbulkan rasa
percaya dan menghilangkan ketegangan
2. Siswa
terlatih dan sudah mengenal pengucapan kata-kata, sebab menulis merupakan
aktivitas menyeluruh dalam penguasaan ketrampilan bahasa sehingga siswa dapat
membedakan bunyi lambang yang didengarnya.[8]
3. Siswa memiliki keterampilan lain dalam bidang
menulis tulisan asing
4. Siswa
mampu mengekspresikan fikiran dan perasaannya dalam tulisan Arab.
Selain
kelebihan, dalam pembelajaran menulis juga memiliki kelemahan diantaranya
sebagai berikut:
1. Terkadang
siswa kesulitan untuk menuliskan antara yang didengar dan yang seharusnya
ditulis.
2. Tidak
menjamin lancar dalam kemampuan ketrampilan berbicara
3. Siswa
sulit dalam penggabungan kata
4. Huruf
hijaiyah yang berbeda dengan abjad terkadang membuat siswa kesulitan dalam
penulisan
5. Siswa
terkadang masih kesulitan dalam penulisan dari arah kanan.
E.
Evaluasi Pembelajaran Menulis (Kitabah)
Ada beberapa bentuk model yang dapat digunakan untuk
mengukur kemampuan menulis bahasa Arab, di antaranya yaitu:
1.
Takwin Jumlah
Siswa
diminta untuk membuat kalimat dengan menggunakan kata yang sudah disiapkan, kata-kata tersebut bisa berupa
kata kerja, kata benda, atau kata sifat.
Contoh:
١. يذهب :..............................
٢.
يقرأ :..............................
2.
Tartib
al-kalimat
Siswa
diminta mengurutkan kata-kata yang tersusun secara acak, agar menjadi sebuah
kalimat yang benar yang dapat
dipahami.
Contoh:
القرآن ـ المسلمين ـ كتاب
3.
Tahwil
Bertujuan untuk melatih siswa mengembangkan sebuah
paragraf dan melatih membuat tarakib dengan benar.
Contoh:
أحمد يسكن في شقة جميله. الشقة في حي المطار...
4.
Washf
Sisiwa diminta untuk mengganti sebuah kata tertentu
yang salah dengan kata lain yang tepat dan benar.
Contoh:
والدتي سعيدة طبيب
5.
Talkhish
Siswa diminta untuk meringkas (talkhis) sebuah tulisan baik yang
berupa cerita, hiwar, atau makalah sederhana.
Contoh:
6.
Kitabah al-fakrah
Siswa diminta untuk mendeskripsikan gambar tertentu.
Contoh:
7.
Kitabah al-maqal
Siswa diminta untuk menulis makalah sederhana yang
terdiri dari sekitar 5-7 paragraf.
8.
Kitabah al-qishash
Siswa diminta untuk menulis sebuah cerita dengan
menggunakan bahasa Arab.[9]
Contoh:
Setelah siswa mengerjakan soal yang telah diberikan,
selanjutnya guru memberikan penilaan kepada siswa sesuai dengan hasil yang telah dicapai. Sudah seharusnya
guru memberikan nilai secara objektif dan otentik. Untuk itu, ada kriteria yang
harus dipenuhi dalam melakukan penilaian.
Berikut adalah kriteria (al-ma’ayiir) yang
dapat digunakan untuk mengoreksi hasil karangan siswa berbahasa Arab:
a)
Kebenaran menulis bahasa Arab
b)
Kebenaran uslub
c)
Kebenaran makna
d)
Kesesuaian judul dengan isi
e)
Sistematika pembahasan
Guru dapat memberi bobot masing-masing sesuai dengan
tingkat dan kemampuan siswa.[10]
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keterampilan
menulis bisa diartikan sebagai keterampilan menggambarkan atau melukiskan
tanda-tanda atau simbol-simbol huruf dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Keterampilan menulis (Kitabah),
diperlukan untuk menambah kemampuan siswa menuangkan fikiran dan perasaanya
dalam bentuk tulisan.
Dalam
keterampilan menulis, ada kelebihan dan kelemahan yang berdampak pada peserta
didik. Selain itu, keterampilan menulis juga memiliki bentuk-bentuk evaluasi
yang dapat memperbaiki kemampuan siswa.
DAFTAR
PUSTAKA
Al-Gali, Abdullah dan Abdul
hamid Abdullah. 2012. Penyusun
Buku Ajar Bahasa Arab. Padang:
Akademia Permata.
Fachrurrozi, Aziz dan Erta
Mahyuddin. 2011. Teknik Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: CV Pustaka
Cendekia Utama.
Hamid, Abdul. 2013.
Mengukur Kemampuan Bahasa Arab untuk Studi Islam. Malang:
UIN –Maliki Press
Hermawan,Acep. 2011.Metodologi Pembelajaran
Bahasa Arab. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Muradi, Ahmad . 2015. Pembelajaran Menulis Bahasa Arab dalam Perspektif Komunikatif.
Jakarta: Kencana.
[1] Acep Hermawan, Metodologi
Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 51
[2] Aziz Fachrurrozi dan
Erta Mahyuddin, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: CV Pustaka
Cendekia
Utama, 2011). Hlm.144-145
[3] Abdul Hamid, Mengukur
Kemampuan Bahasa Arab untuk Studi Islam, (Malang: UIN –Maliki Press,
2013), cet. II, hlm.74
[4] Ibid,hlm.74
[5]Abdullah al-Gali dan
Abdul hamid Abdullah, Penyusun Buku Ajar Bahasa Arab, (Padang: Akademia
Permata, 2012) hlm.46
[8] Ahmad
Muradi, Pembelajaran Menulis Bahasa Arab
dalam Perspektif Komunikatif,
(Jakarta: Kencana, 2015), hlm.106
Comments
Post a Comment